Interaksi Obat (JANTUNG) Part I




pixabay.com


Kalian mungkin pernah menjumpai pasien atau orang terdekat yang mengonsumsi obat-obat dalam jumlah lebih dari 3 macam obat. Apalagi jika pasien atau orang terdekat kalian didiagnosis menderita komplikasi penyakit Hipertensi (Darah Tinggi), DM dan Jantung. Tentu mereka akan mendapatkan beberapa obat sekaligus. Nah berikut ini interaksi obat yang mungkin terjadi dan cara pengatasannya.

1.      Spironolakton-Captoril
Interaksi-Mayor
Penggunaan Captopril dan spironolakton dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah sehingga berisiko menganggu kerja ginjal.
Adapun efek yang dapat dirasakan akibat kelebihan kadar kalisum adalah lemah, kebingungan, mati rasa atau kesemutan, dan jantung berdebar.
Hal yang perlu dilakukan adalah penyesuaian dosis atau pemilihan obat lain yang lebih aman.
2.      Furosemid-Digoksin
Interaksi-Modderate
Pemberian furosemid bersamaan dengan digoksin dapat mengingkatkan kadar digoksin. Sehingga memerlukan evaluasi yang lebih ketat.
Perlu diperhatikan juga keluhan lain, seperti kelemahan, kelelahan, nyeri otot atau kram, mual, nafsu makan berkurang, masalah penglihatan, atau detak jantung tidak teratur yang mungkin muncul akibat interaksi kedua obat ini.
3.      Miniaspi-Amlodipin
Interaksi-Modderate
Kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga perlu penyesuaian dosis atau sering memeriksa tekanan darah.
4.      Miniaspi-Captopril
Interaksi-Modderate
Penggunaan kombinasi dari kedua obat ini perlu penyesuain dosis dan memeriksa tekanan darah rutin serta memeriksa fungsi ginjal.
5.      Omeprazole-digoksin
Interaksi-moderrate
Omperazole merupakan inhibitor pompa proton dan dapat meningkatkan efek digoxin. Dalam jangka pendek, omeprazole kadang-kadang dapat menyebabkan peningkatan kadar digoxin dalam darah. Perhatikan gejala yang dapat menunjukkan efek berlebihan dari digoxin, seperti mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, gangguan penglihatan (penglihatan kabur; lingkaran cahaya di sekitar objek; penglihatan hijau atau kuning), atau detak jantung yang cepat atau lambat atau tidak normal. Pemberian kedua obat ini memerlukan penyesuaian dosis atau pemantauan yang lebih sering oleh dokter untuk menggunakan kedua obat dengan aman. Jika menggunakan omeprazole untuk jangka waktu lama (misalnya, beberapa bulan hingga satu tahun atau lebih), Anda mungkin mengalami kondisi yang disebut hipomagnesemia, atau magnesium darah rendah. Hipomagnesemia dapat meningkatkan sensitivitas jantung Anda terhadap efek digoxin dan menyebabkan toksisitas.

Jika anda atau orang terdekat anda merasakan gejala atau efek yang ditimbulkan oleh interaksi obat ini, segera beritahu dokter atau apoteker anda ya. Jangan ditunda-tunda.

Refferensi : https://www.drugs.com/

Komentar